300x250 AD TOP

OKTARI YULIKA. Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
PALEMBANG, SUMATRA SELATAN, Indonesia
Nama lengkap : Oktari Yulika Nama Panjang : Oktariiiiiiiii yulikaaaaa (haha :D) Calon Imam (Amin) yang akan berjuang bersama menuju kesuksesan : Perry Agung Saputra Hal-hal yang ingin di capai : Ingin bergentayangan di dunia maya tanpa biaya akomodasi internet "seumur hidup" (woiii siapa yang kagak mau tuh haha), sama ingin punya duit dengan angka nol sebanyak 18 digit berjejer rapi (kayak paskiraka gituu :D) dibelakang angka 1 haha biar bisa beli tiket ke surga untuk semuuuaa orang ,, (tapii semuaa berubah saat negara api menyerang ),. Hal-hal yang tidak disukai : menunggu... dari jaman joko tingkir, joko tarub, joko golog, sampe sekarang jaman jokowi.. Yang namanya nunggu itu emang bener-bener gak menyenangkan,. apa lagi menunggu sesuatu yang tak pastii (huuhh gak bangeet deh :p, tpi kok aneh nya banyak orang yang ngelakuin hal itu, bahkan aku sendiri pun mengakui pernah melakukannya,, Dan Catat : LEBIH dari sekali,... BEGOO!!!)

Salah satu naskah drama sewaktu masa SMA

Cinderella Sendal Jepit :D

Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Haiiii Teman-teman di manapun anda berada *baik dunia maupun akherat hehe*.. Kembali lagi di po...

Followers

Labels

Translate

Blogger news

Jumat, 26 April 2013

Tagged under:

About Fals

Assalammualaikum Warohmatuullahi Barokatuh

*Nyari tombol lampu ^ lampu idup* Alhamdulillah.. Ni blog masih berpenghuni (T.T)/! Kembali lagi bersama Oktari Yulika dalam acara “dunia lain” *haha ga ding, maksudnya kembali lagi di postingan saya yang serunya ga kalah dibandingin acara dunia lain.. aminn* Dibaca aja ya,,, pasti ngerti kok =D
Music or singing ? who love them ? Pasti ada bejibun spesies di seluruh penjuru alam dunia maupun alam ghaib yang suka akan hal itu *iya dong, mba kunti aja sering konser kalo malem .. huuuhh serem*. Meski dalam aliran yang ga sama, music and singing emang salah satu alternatif untuk relaksasi ataupun menjadi hiburan untuk diri sendiri maupun orang lain bahkan udah menhasilkan buaanyyak rupiah.
Betewe anyway busway,. aku punya pengalaman kocak, berani, sekaligus sedikit memalukan tentu saja aku berperan sebagai tokoh utama disini *prok prok piwiiittt*. Gini yah ceritanyaaa.. Pada jamaann dahuluuuuuuuuuuu... ^ panjangnye uuu atok... *hhaha ketipu deh* cerita yang sebenarnya adalaahh...
Taraaaa......................
Karena akan ada festival music etnik yang akan digelar, sekolahku gencar-gencarnya untuk mencari para personil yang akan diikut-sertakan dalam acara tersebut. Dan aku, termasuk menjadi salah satu kandidat yang hanya menawarkan satu keahlian yaitu meniup dan  memencet *hhaha apa yang ditiup dan apa yang dipencet sih ? maksudnya bermain pianika =D* minim banget kan ? emang!!
Keesokan harinya, aku mengikuti seleksi diluar jam sekolah dengan lokasi yang Alhamdulillah masih di...... Sekolah *ga repot kan mesti jauh-jauh gitu, coz my home is not so far to my school*. Dengan berbekal seonggok pianika di dalam tas, aku pergi bersama seorang teman yang juga membawa pianika kesekolah dengan berjalan kaki *kasihan yah, ga ada yang nganter .. huahaha*.
Betapa terkejutnya kami setelah kami diberitahu bahwa saat itu sebenarnya adalah seleksi untuk vokalis dan sialnya kami diberitahu setelah sampai di sekolah *kalau kalian ingat ekspresi menganga Anjeli saat terkejut mendengar Tina bernyanyi lagu Hindi dalam salah satu adengan di film Kuch Kuch Hota Hai,, mungkin seperti itulah kami, terutama aku (T.T/), a singer bathroom have to singing in front of very much audience,. GUBRAKKK*. Telah aku putuskan untuk pulang pada saat itu, but dengan sedikit rayuan maut dari sang teman, aku terpaksa tetap stay disana karena ternyata ehh ternyata dia telah berpindah haluan untuk ikut seleksi itu juga *ga konsisten :p*, tentunya dengan satu syarat bahwa aku hanya berstatus untuk Menemani *REMEMBER IT!!!*.
Berbeda dari rencana awal, aku yang hanya ingin menonton malah ditawari untuk tampil terlebih dahulu.. Jelas sekalii hal tersebut akan “AKU TOLAK MENTAH-MENTAH”. Untung saja, sang coach mengabulkan penolakanku itu. Oke,, peserta pertama berhasil menembangkan 2 buah lagu. Dan lagi *kaya judul lagu Lyla gitu*, kembali aku yang di tawari tampil. Beuhhh,, kalo yang ini jangan ditanya, sudah pasti kembali “AKU TOLAK SETENGAH MATENG (T.T/)” hhaha Teloorr mata sapi kalee setengah mateng,. =D. Karena tindakanku yang selalu menonak tawaran sang coach tersebut,, aku diremehkan oleh seorang temanku bahwa aku tidak bisa bernyanyi. Enak aja dia bilang gitu kalo ga inget ayah sama ibu dirumah udah aku tonjok tuh orang *hhaha hiperbola sekali-sekali kan ga papa*. So, dengan BEGO nya aku bilang aja kalo aku berani maju untuk unjuk gigi *plus gaya yang ga kalah, udah kaya prajurit militer*. Alhasil, gengsi Tingkat Dewa yang kujunjung itu pun berbuah cempedak *hhaha ga lah, maksudnya berbuah insiden luar biasa*.
Dag dig dug......... Dag dig dug..............
Dengan modal suara pas-pasan alias standart standart banggeetttt...... Lagu pertama “Jamilah jamidong” sukses aku lantunkan dengan merduu *saking merdunya udah kaya kumbang yang lagi ngebolongin papan buat jadi tempat tinggal =D*. The next song is a traditional song from South Sumatera “Melati Karangan”. Karena minimnya pengetahuanku tentang lagu itu, tingkat kesuksesannya pun sungguh miris.. *just 30%, kalo nilai semesteran aja udah di pastiin bakal ikut ramedial L*.
Ehh.. kalian tau, setelah itu aku malah ditawari untuk lagu ke 3 *padahal yang lain Cuma sampe 2 lagu*. Bego nya lagi, aku malah mau... *OMG, I really really like a stupid girl*. Lagu yang kupilih adalah Kerispatih dengan judul Tertatih *Hayooo.. mampus deh, pemilihan lagu yang kurang tepat bahkan benar-benar ga tepat L*
Eheemmm..... *nyanyiaann dimulaii.. dag dig dug dag dig dug*
Jujuuurrrrr.... aku tak sanggupp.. aku tak bisaaa...... aku tak mampuu dan aku tertatiiiiihhh.... semua yang telah kiIIIIIIIIXXXXX IIIIIIXXXXX.. *Oalah kok jadi gini,, suara yang sunggu-sungguh fals, udah kaya mic masjid yang lagi rusak, and you know, this’s very very made me fell emberrased :’(*. Rasanya pengen nangis, pengen lari, pengen pulang, pengen ngakak, dan satu lagi.. pengen pipis. Semuanya di mix jadi Nano-nano. Apa lagi disaat semua spesies penghuni ruangan itu tertawa sueeneengg *mereka seneng ^ aku ga*, beuuhh bagaikan hantaman bom Hiroshima dan Nagasaki waktu Perak Pasifik *pengen teriak ke mereka, kenapa ketawa emang aku pelawak apa ?*.
Tak banyak yang dapat aku lakukan kecuali kembali duduk dan tersenyuummm tersenyuumm tersenyuummm *senyuman ini bener-bener ga ikhlas,, suerr deh!! dan satu lagi, senyuman ini beda sama senyuman ketika dapet door prize satu buah rumah mewah,, benerr benerr ga sama*.
Rumah tak jauh berbeda dengan sekolah, orang tuaku yang aku harapkan dapat menyabarkanku malah tertawa terbahak-bahak *tau gini mah, maless nyeritainnya*. Kalian tau apa kata mereka “Kalau itu sih bukan malu-maluin namanya, wong kamunya aja nyanyi nambah sampe 3x,..” apapun kata mereka itu sama sekali tidak menghiburku. Dan mungkin ini adalah pengalaman bernyanyi terburuk sepanjang jaman joko tarub, joko tingkir, joko delek hingga sekarang jaman jokowi.
Note : Cerita ini bukan untuk membuka aib sendiri atau sebangsanya, karena ini hanya pengalaman dan bukan aib menurutku. Sampai jumpa di postinganku berikutnya :D.

Twitter : @oriyukaKY
Facebook : Oktari Yulika

Wassalammualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

0 komentar:

Posting Komentar